Kamis, 29 Maret 2012

Makalah Konsep Dasar Manajement



KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan Rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah dengan tema “Konsep Dasar Manajemen”.

Makalah ini berisikan tentang Pengertian dasar-dasar manajemen. Ketika istilah manajemen banyak diadopsi oleh pihak dalam berbagai bidang kehidupan, orang dengan mudah menganggap bahwa manajemen merupakan suatu konsep yang sangat sederhana. Akhirnya, orang dengan mudah merangkai  kata manajemen dengan permasalahan yang harus di pecahkan. Diharapkan makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua tentang konsep dasar manajemen.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kami sampaikan kepada semua pihak Terutama kelompok kami yang telah bekerja untuk menyusun makalah konsep dasar manajemen dari awal sampai akhir, yang tersusun dengan lancar.



          Tangerang,     maret 2012



                                                                                                                                   (Penyusun)




DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................  i
DAFTAR ISI ..................................................................................................  ii

BAB  1  PENDAHULUAN
                 A. Latar Belakang .......................................................................... 1
                 B. Rumusan Masalah ..................................................................... 2
                 C. Tujuan ........................................................................................ 2

BAB  2  KONSEP DASAR MANAJEMEN
A. Difinisi dan Batasan Manajemen ......................................                                               
B. Manajemen Sebagai Ilmu dan Seni ...................................
C. Manajemen Sebagai Suatu Profesi ....................................
D. Proses Manajemen ............................................................
E. Pentingnya tujuan Dalam Manajemen ..............................

BAB  3 PENUTUP
Kesimpulan ............................................................................                                               

DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................



BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Konsep Dasar Manajemen sebetulnya sama usianya dengan kehidupan manusia, mengapa demikian karena pada dasarnya manusia dalam kehidupan sehari-harinya tidak bisa terlepas dari prinsip-prinsip Manajemen, baik langsung maupun tidak langsung. Baik di sadarai ataupun tidak disadari. Ilmu Manajemen ilmiah timbul pada sekitar awal abad ke 20 di benua Eropa barat dan Amerika. Dimana di negara-negara tersebut sedang dilanda revolusi yang dikenal dengan nama revolusi industri.
Yaitu perubahan-berubahan dalam pengelolaan produksi yang efektif dan efisien. Hal ini dikarenakan masyarakat sudah semakin maju dan kebutuhan manusia sudah semakin banyak dan beragama sejenisnya.
Sekarang timbul suatu pertanyaan “siapa sajakah yang sebenarnya memakai Manajement “ apakah hanya digunakan di perusahaan saja atau apakah di pemerintahan saja. Managment diperlukan dalam segala bidang. Bentuk dan organisasi serta tipe kegiatan. Dimana orang-orang saling bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan.









B.    Rumusan masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka dapat ditentukan rumusan masalah dalam makalah ini seperti:
1.    Apa pengertian dan batasan managment ?
2.    Bagaimana prinsip managment sebagai ilmu dan seni  ?
3.    Bagaimana prinsip management sebagai profesi ?
4.    Bagaimana pentingnya tujuan dalam management ?

           C.    Tujuan                                                 
1.    Untuk mengetahuai pengertian & batasan managment
2.    Untuk mengetahuai managment sebagai ilmu dan seni
3.    Untuk mengetahuai management sebagai profesi
4.    Untuk mengetahuai pentingnya tujuan dalam management













BAB II
KONSEP DASAR MANAJEMEN

A.    Definisi dan Batasan Manajemen
Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengatur. Istilah Manajemen (management) telah diartikan oleh berbagai pihak dengan perspektif yang berbeda, misalnya pengelolaan, pembinaan, pengurusan, ketata laksanaan, kepemimipinan, pemimpin, ketata pengurusan, administrasi, dan sebagainya. Untuk lebih jelasnya ada beberapa definisi atau pengertian dari Manajemen, yaitu sebagai berikut: John D. Millett membatasasi Managment menjadi: ”management is the proceess of directing and facilitating the work of people organized in formal groups to achive a desired goal (adalah suatu proses pengarahan dan pemberian fasilitas kerja kepada orang yang diorganisasikan dalam kelompok formal untuk mencapai tujuan” (dalam Siswanto, 2005:1).

Definisi lainnya dari manajemen adalah seperti yang diuraikan oleh G.R. Terry. Menurutnya manajemen adalah: “management is distinict process consisting of planing, organizing, actuating and controlling performed to determine and accomplish stated objectives by the use of human being and other resources (manajemen adalah suatu proses khusus yang terdiri dari perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran yang telah ditentukan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan lainnya)”. (dalam Hasibuan, 2005:2).

Harold Koontz dan Cyrill O’Donnel, ahli lainnya mengartikan manajemen sebagai berikut: “ Management is getting things done through people. In bringing about this coordinating of group activity, the manager, as a manager plans, organizes, staffs, direct, and control the activities other people (manajemen adalah usaha mencapai suatu tujuan tertentu melalui kegiatan orang lain. Dengan demikian manajer mengadakan koordinasi atas sejumlah aktivitas orang lain yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, penempatan, pengarahan, dan pengendalian).” (dalam Hasibuan, 2005:2).

Mendefinisikan Manajement ada berbagai ragam, ada yang mengartikan dengan ketatalaksanaan, Manajement pengurusan dan lain sebagainya. Pengertian Manajement dapat dilihat dari tiga pengertian.
1.    Manajemen sebagai suatu proses
2.    Manajemen sebagai suatu kolektivitas manusia
3.    Manajemen sebagai ilmu ( science ) dan sebagai seni

Manajement sebagai suatu proses. Pengertian Managment sebagai suatu proses dapat dilihat dari pengertian menurut :
·         Encylopedia of the social science, yaitu suatu proses dimana pelaksanaan suatu tujuan tertentu dilaksanakan dan diawasi.
·         Haiman, Manajement yaitu fungsi untuk mencapai suatu tujuan melalui kegiatan orang lain, mengawasi usaha-usaha yang dilakukan individu untuk mencapai tujuan
·         Georgy R. Terry, yaitu cara pencapaian tujuan yang telah ditentukan terlebih dahulu dengan melalui kegiatan orang lain.

Manajement sebagai kolektivitas yaitu merupakan suatu kumpulan dari orang-orang yang bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan bersama. Kolektivitas atau kumpulan orang-orang inilah yang disebut dengan Manajemen, sedang orang yang bertanggung jawab terhadap terlaksananya suatu tujuan atau berjalannya aktivitas Managment disebut Manajer.
Menurut Stoner dan Wankel bahwa proses adalah cara sistematis untuk untuk menjalankan suatu pekerjaan. Dalam batasan manajemen di atas prosesnya meliputi:
·         Perencanaan, yaitu menetapkan tujuan dan tindakan yang akan dilakukan.
·         Pengorganisasian, yaitu mengkoordinasikan sumber daya manusia serta sumber daya lainnya yang dibutuhkan.
·         Kepemimpinan, yaitu mengupayakan agar bawahan bekerja sebaik mungkin. 
·         Pengendalian, yaitu memastikan apakah tujuan tercapai atau tidak dan jika tidak tercapai dilakukan tindakan perbaikan. (dalam Siswanto, 2005:2)
Ahli lain, Paul Hersey dan Kenneth H. Blanchard, memberikan batasan manajemen sebagai berikut : “Management as working with and through individuals and groups to accomplish organizational goals (manajemen sebagai suatu usaha yang dilakukan dengan bersama individu atau kelompok untuk mencapai tujuan organisasi”. (dalam Siswanto, 2005:2).
Hersey dan Blanchard lebih menekankan pada definisi tersebut tidaklah dimaksudkan hanya untuk satu jenis organisasi saja, tetapi dapat diterapkan pada berbagai jenis organisasi tempat individu dan kelompok tersebut menggabungkan diri untuk mewujudkan tujuan bersama. Selain beberapa definisi di atas, ada beberapa definisi lain tentang manajemen dari para ahli, yaitu: Menurut Drs. Malayu S.P. Hasibuan definisi manajemen adalah: “ ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan tertentu”(dalam Hasibuan, 2005:2)
Istilah manajemen (management) telah diartikan oleh berbagai pihak dengan perspektif yang berbeda, misalnya pengelolaan, pembinaan, pengurusan, ketatalaksanaan, kepemimpinan, pemimpin, ketatapengurusan, administrasi, dan, sebagainya. Masing-masing pihak dalam memberikan istilah diwarnai oleh latar belakang pekerjaan mereka. Meskipun pada kenyataannya bahwa istilah tersebut memiliki perbedaan.










 Elemen-elemen dasar manajemen

No
Elemen Dasar
Deskripsi Spesifik
1.
Elemen sifat
a.       Manajemen sebagai suatu seni
b.      Manajemen sebagai suatu ilmu
2.
Elemen fungsi
a.       Perencanaan
b.      Pengorganisasian
c.       Pengarahan
d.      Pemotivasian
e.       Pengendalian
3.
Elemen sasaran/objek
a.       Orang/manusia
b.      Mekanisme kerja
4.
Elemen tujuan
a.       Sasaran (objective)
b.      Maksud (purpose)
c.       Misi (mission)
d.      Batas waktu(deadline)
e.       Standar (standard)
f.       Target
g.      Jatah (quota)


1.      Elemen sifat
a.       Manajemen sebagai suatu seni
Yaitu sebagai suatu keahlian, kemahiran, kemampuan, dan keterampilan dalam aplikasi ilmu pengetahuan untuk mencapai tujuan.
b.      Manajemen sebagai suatu ilmu
Yaitu akumulasi pengetahuan yang telah disistemasikan dan di organisasikan untuk mencapai kebenaran umum(general purpose)




2.      Elemen fungsi

a.       Perencanaan
Yaitu suatu proses dan rangkaian kegiatan untuk menetapkan tujuan terlebih dahulu pada suatu jangka waktu/periode tertentu serta tahapan/langkah-langkah yang harus ditempuh untuk mencapai tujuan.
b.      Pengorganisasian
Yaitu suatu proses dan rangkaian kegiatan dalam pembagian kerja yang direncanakan untuk diselesaikan oleh anggota kelompok pekerjaan, penentuan hubungan pekerjaan yang baik di antara mereka, serta pemberian lingkungan dan fasilitas pekerjaan kondusif.
c.       Pengarahan
Yaitu suatu rangkaian kegiatan untuk memberikan petunjuk atau instruksi dari seorang atasan kepada bawahan atau kepada orang yang diorganisasikan dalam kelompok formal dan pencapaian tujuan bersama.
d.      Pemotivasian
Yaitu suatu proses dan rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh seorang atasan dalam memberikan inspirasi, semangat, dan kegairahan kerja serta dorongan kepada bawahan untuk dapat melakukan suatu kegiatan yang semestinya.
e.       Pengendalian
Yaitu proses dan rangkaian kegiatan untuk mengusahakan agar suatu pekerjaan dapat dilaksanakan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan dan tahapan yang harus dilalui. Dengan demikian, apabila ada kegiatan yang tidak sesuai dengan rencana dan tahapan tersebut, diadakan suatu tindakan perbaikan(corrective actions).









3.      Elemen sasaran
a.       Orang (manusia)
Yaitu mereka yang telah memenuhi syarat tertentu dan telah menjadi unsur integral dari organisasi atau badan tempet ia bekerja sama untuk mencapai tujuan
b.      Mekanisme kerja
Yaitu tata cara dan tahapan yang harus dilalui orang yang mengadakan kegiatan bersama untuk mencapai tujuan.

4.      Elemen tujuan
Yaitu hasil akhir yang ingin dicapai atas suatu pelaksana kegiatan. Dalam arti luas, tujuan mengandung hal seperti objective, purpose ,mission ,deadline, standard, target, dan quota. Tujuan merupakan rangkaian dalam peruses perencanaan, dan juga merupakan elemen penting dalam proses pengendalian .


B.    Manajemen Sebagai Ilmu dan Seni
Managment merupakan suatu ilmu dan seni, mengapa disebut demikian, sebab antara keduanya tidak bisa dipisahkan. Managment sebagai suatu ilmu pengetahuan, karena telah dipelajari sejak lama, dan telah diorganisasikan menjadi suatu teori. Hal ini dikarenakan didalamnya menjelaskan tentang gejala-gejala Managment, gejala-gejala ini lalu diteliti dengan menggunakan metode ilmiah yang dirumuskan dalam bentuk prinsip-prinsip yang diujudkan dalam bentuk suatu teori.
Sedangkan Managment sebagai suatu seni, disini memandang bahwa di dalam mencapai suatu tujuan diperlukan kerja sama dengan orang lain, nah bagaimana cara memerintahkan pada orang lain agar mau bekerja sama. Pada hakekatnya kegiatan manusia pada umumnya adalah managing (mengatur) untuk mengatur disini diperlukan suatu seni, bagaimana orang lain memerlukan pekerjaan untuk mencapai tujuan bersama.
Managment sebagai suatu ilmu dan seni, melihat bagaimana aktivitas Managment dihubungkan dengan prinsip-prinsip dari Managment. Pengertian Managment sebagai suatu ilmu dan seni dari :
·         Chaster I Bernard dalam bukunya yang berjudul The function of the executive, bahwa Managment yaitu seni dan ilmu, juga Henry Fayol, Alfin Brown Harold, Koontz Cyril O’donnel dan Geroge R. Terry.
·         Marry Parker Follett menyatakan bahwa Managment sebagai seni dalam menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Konsep Dasar Manajemen
Manajemen adalah ilmu dan seni untuk melakukan tindakan guna mencapai tujuan.  Manajemen sebagai suatu ilmu adalah akumulasi pengetahuan yang disistematisasikan atau kesatuan pengetahuan yang terorganisasi. Batasan di atas sebenarnya terlalu luas dan baru akan menjadi jelas apabila dapat di tegaskan lebih lanjut arti yang detail mengenai pengetahuan dan arti tentang sistematik dan organisai yang digunakan dalam definisi itu. Manajemen sebagai ilmu dapat di lihat sebagai suatu pendekatan (approach) terhadap seluruh dunia empiris, yaitu dunia yang terikat oleh faktor ruang dan waktu, dunia yang pada prinsipnya dapat di amati oleh indra manusia.

Manajemen sebagai suatu ilmu, titik beratnya terletak pada metode keilmuan. Memang yang mengikat semua ilmu adalah metode ilmu yang digunakan untuk mensistematisasikan seluru pengetahuan yang sifatnya masih pragmatis. Batasan lain tentang ilmu yang di kemukakan oleh Goode dan Hatt (1952:7) bahwa ilmu merupakan suatu cara menganalisis yang mengizinkan para ahlinya untuk menyatakan suatu proposisi dalam bentuk kausalitas, yaitu Apabila... maka..... Dalam hubungan ini diketengahkan bawa bagaimana sekumpulan pengetahuan harus disistematisasikan. Akan tetapi, apabila proposisi itu dimulai dengan kebenaran apriori maka proposisi itu kehilangan sifat ilmiahnya.



            Berdasarkan batasan yang telah dikemukakan diatas kalau dibandingkan,kita akan memperoleh karakteristik pokok yang terdapat pada pengertian ilmu itu, yaitu bersifat rasional, empiris, umum, dan akumulatif.
Dari devinisi di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa Managment yaitu koordinasi semua sumber daya melalui proses perencanaan, pengorganisasian, penetapan tenaga kerja, pengarahan dan pengawasan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu.
Manajemen merupakan suatu ilmu karena memiliki karakteritik pokok seperti halnya karakteristik pokok ilmu yang telah dideskripsikan di atas. Demikian juga manajemen merupakan  suatu ilmu karena dalam manajemen di aplikasikan dalam manajemen tersebut adalah.
1.      Observasi
2.      rumusan permasalahan
3.      akumulasi dan klasifikasi fakta tambahan yang baru
4.      generalisasi
5.      rumusan hipotesis
6.      testing dan verifikasi

Manajemen dikatakan sebagai suatu ilmu sehingga seorang manajer juga harus memiliki sikap ilmiah seperti halnya sikap ilmiah yang harus dimiliki para ilmuwan. Sikap ilmiah yang harus di miliki seorang manajer adalah sebagai berikut :

1.      Objektivitas
Yang di maksud dengan objektif adalah bahwa dalam satu peninjauan yang dipentingkan dalah objeknya. Faktor subjek dalam membuat deskripsi dan analisa seharusnya dilepaskan jauh-jauh meskipun tidak mungkin untuk mendapatkan objektivitas yang absolut. hal itu disebabkan ilmu itu sendiri merupakan hasil rekayasa manusia sebagai subjek yang sedikit banyak akan memberikan pengaruhnya.





2.       Serba relatif
Seorang manajer sebagai ilmuwan harus menerima realitas perubahan yang terjadi dan memberikan dampak terhadap masa berlakunya teori-teori yang telah mereka miliki. berlakunya teori yang mereka miliki tidaklah mutlak kebenarannya. Namun, mungkin saja terjadi bahwa toeri mereka digugurkan oleh teori-teori lain.

3.      Skeptif
Yang di maksud sikap skeptif adalah sikap untuk selalu ragu terhadap pertanyaan yang belum cukup kuat dasar pembuktiannya. bahwa manajer sebagai ilmuwan harus selalu hati-hati, harus teliti dalam memberikan penilaian dan pernyataan ilmiah.

4.      Kesabaran intelektual
Mampu menahan diri dan kuat untuk tidak menyerah kepada tekanan dalam menyatakan suatu pendirian ilmiah karena memang belum selesai dan belum lengkap hasil yang dicapai.

5.      Kesederhanaan 
Kesederhanaan dalam sikap ilmiah adalah kesederhanaan dalam cara berfikir, cara menyatakan, dan cara pembuktian.

6.      Tidak memihak kepada etik
Sikap tidak memihak kepada etik adalah bahwa ilmu tidak memiliki tujuan dan tugas untuk membuat penilaian tentang hal yang baik dan hal yang buruk, melainkan ilmu memiliki tugas mengemukakan hal-hal yang salah dan hal-hal yang benar secara nisbi.







Manajemen sebagai suatu seni bukan diartikan seni dalam formal yang biasa dihubungkan dengan seni musik, sastra, tari, drama, patung, lukis, dan sebagainya. dengan demikian, bukan berarti untuk menjadi pemimpin yang baik harus menjadi seorang seniman, atau seorang pemimpin minimal harus menguasai salah satu cabang kesenian  seperti menari, menyanyi, dan melukis. Yang dimaksud seni disini adalah seni dalam pengertian yang lebih luas dan umum, yaitu merupakan keahlian, kemahiran, kemampuan, serta keterampilan dalam menerapkan prinsip, metode, dan teknik dalam menggunakan sumber daya manusia dan sumber daya alam (human and natural resurces) secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan.


Dalam bahasa Belanda, kehalian, kemampuan, kemahiran, dan keterampilan yang diperoleh menurut saluran biasa, yaitu menurut sistem pelajaran atau sistematik tertentu, disebut (kunde). Jika keahlian, kemahiran, kemampuan, dan keterampilan tidak dapat lagi ditelusuri berdasarkan saluran ilmu dan sistematik biasa maka disebut kuast ( seni).

Dalam dunia catur misalnya, anatoly karpov sering disebut seniman catur karena seluk beluk liku gerakan caturnya sering tidak bisa di ikuti secara teoritis, namun sering menang secara menajubkan. demikian pula David beckham, bintang tenar sepak bola inggris, yang terkenal dengan tendangan setengah lapangan untuk memasukan bola digawang lawan pada saat piala Dunia 1998, Karena keahlian, kemahiran, kemampuan, dan keterampilan dalam permainannya, sering menjadi bagian strategi untuk melumpuhkan lawannya. Demikian pula terhadap Rivaldo, Madonna, Mariah Carrey, Marion jone, David Coverfield, Evander Hollyfield, dan lain-lain.

            Berpijak tentang hal-hal yang telah dideskripsikan di atas, jelaslah bahwa seni dan ilmu terdapat dalam manajemen. Manajemen dapat dikuasai oleh dengan lapisan seni yang baik, atau sebaliknya manajemen dapat dikuasai oleh seni dengan lapisan ilmu yang baik. Dalam setiap aktivitas diperlukan ilmu dan seni.





            Transisi teknologi dunia terlalu cepat mengalami pergeseran, pada masa sekarang semakin menunjukkan pentingnya ilmu dalam manajemen. oleh karena itu, pengetahuan tambahan akan bermanfaat dan usaha itu harus terus dimotivasi. Meskipun demikian, seni manajemen harus dikenal sepenuhnya. pengembangan  seni ini dapat diperoleh melalui studi, observasi, dan praktik lapangan. Dalam seni manajemen terdapat perbedaan yang penting di antara para manajer perorangan. hal ini disebabkan adanya perubahan keputusan, pengertian,motif, dan kemampuan untuk bekerja sama dengan orang.

            G.R. Terry(1975:79) mengatakan, secara esensial seorang manajer adalah seorang ilmuwan dan seorang seniman. ia memerlukan suatu pengetahuan yang disusun menurut sistem yang memberikan kebenaran-kebenaran pokok yang dapat digunakan dalam mengoprasikan pkerjaannya. Pada waktu yang sama, manajer harus memberi ilham, membujuk, bermulut manis, mengajar, dan memikat orang lain berbobot maupun tidak berbobot untuk memberi pelayanan yang selaras dan menyumbangkan aktivitas individu dan aktifitas spesifik mereka kearah tujuan tertentu. Jenis aktivitas tersebut tidak dapat dibuat formulirnya atau dinyatakan sebagai suatu statistik dalam suatu daftar realisasi. Hal ini didasarkan atas perasaan naluri, dan dugaan mengenai aktivitas yang hendak dilakukan. 


C.    Manajemen Sebagai Suatu Profesi
Manajemen diartikan profesi karena manajemen membutuhkan keahlian tertentu dalam mencapai tujuan. Manajemen menurut parker (stoner dan freeman2000) ialah seni melaksanakan pekerjaan melalui orang-orang (the art of getting things done through poeple).
 Dalam jaman modern ini semua jenis kegiatan selalu harus diManagmenti, dalam arti aturan yang jelas, dan sekarang boleh dikata bahwa bidang Managment sudah merupakan suatu profesi bagi ahlinya. Mengapa demikian karena dalam kegiatan apapun pekerjaan harus dikerjakan secara efisien dan efektif, sehingga diperoleh masukan atau input yang besar.

Seperti manajer, manajer memegang kendali yang amat penting dalam mewujudkan efektivitas organisas. Seberapa jau organisasi mencapai tujuannya dan memenuhi kebutuhan masyarakat, sangat bergantung pada baik tidaknya manajer organisasi yang bersangkutan mengoperasikan pekerjaanya, niscaya organisasi tersebut tidak akan berhasil mencapai tujuannya dengan baik pula. hampir sama dengan manajer yang berfungsi dalam organisasi, organisasi pun memiliki fungsi yang lebih luas dalam masyarakat. keberhasilan suatu organisasi yang merupakan suatu kelompok adalah suatu faktor kunci(key factor) dalam masyarakat.
Peter F. Drucker (1976) berpendapat bahwa prestasi seorang manajer dapat diukur berdasarkan dua konsep, yaitu efisiensi(efficiency)dan efektivitas(effectivity). Efisiensi berarti menjalankan pekerjaan dengan benar, sedangkan efektivitas berarti menjalankan pekerjaan yang benar. Efisiensi berarti kemampuan untuk melakukan pekerjaan dengan benar adalah suatu konsep masukan keluaran(input output). Seorang manajer yang efisien adalah manajer yang mencapai keluaran atau hasil yang maksimal. Manajer yang memiliki kemampuan untuk meminimumkan biaya simber daya yang digunakannya untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan adalah manajer yang bertindak dengan efisien.
Edgar H Schein dalam bukunya yang berjudul organization socialization and the profession of Manajemen menguraikan karakteristik atau kriteria-kriteria sesuatu bisa dijadikan suatu profesi yaitu :
1.      Para professional membuat keputusan atas dasar prinsip-prinsip umum yang berlaku dalam situasi dan lingkungan, hal ini banyak ditunjang dengan banyaknya pendidikan-pendidikan yang tujuannya mendidik siswanya menjadi seorang professional. Misalnya Akademi Pendidikan Profesi Manajemen, kursus-kursus dan program-program latihan dan lain sebagainya.
2.      Para profesioal memperoleh status dengan cara mencapai suatu standar prestasi kerja tertentu, ini tidak didasarkan pada keturunan, favoritas, suku bangsa, agama dan kriteria-kriteria lainnya. Dan para professional harus ditentukan oleh suatu kode etik yang kuat.


D.   Proses Manajemen

            Suatu proses merupakan suatu rangkaian aktivitas yang satu sama lainnya saling bersusulan. Proses adalah suatu cara sistematis untuk menjalankan suatu pekerjaan. Proses manajemen adalah suatu rangkaian aktivitas yang harus dilakukan oleh seorang manajer dalam suatu organisasi. Rangkaian aktivitas dimaksudkan adalah merupakan fungsi seorang manajer tersebut membentukan suatu keseluruhannya.

            Kajian fungsi manajer secara gratis besarnya dapat dilihat dari dua arah, yaitu fungsi manajer kedalam organisasi dan fungsi manajer keluar organisasi. fungsi manajer kedalam organisasi dapat dilihat dari dua sudut beitkut.
1.      Fungsi manajer dari sudut proses, yaitu perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pemotivasian, dan pengendalian. Fungsi manajer dari sudut proses merupakan tahapan aktivitas yang secara kontinu mutlak dioperasikan oleh manajer sebagaimana disajikan.Pendistribusian fungsi yang dimaksud meliputi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pemotivasian, dan pengadilan.
a.       Perencanaan (Planning)
Aktivitas perencanaan dilakukan untuk menetapkan sejumlah pekerjaan yang harus dilaksanakan kemudian. Sikap manajer di tuntut terlebih dahulu agar mereka membuat rencana tentang aktivitas yang harus dilakukan. Perancanaan tersebut merupakan aktivitas untuk memilih dan mehubungkan fakta serta aktivitas membuat dan menggunakan dugaan mengenai masa yang akan datang dalam hal merumuskan aktivitas yang direncanakan.
Tujuan dari setiap organisasi dalam proses perencanaan merupakan hal yang sangat penting karena tujuan inilah yang menjadi pegangan dalam aktivitas selanjutnya. Tujuan yang ingin direalisasikan tersebut harus tetap diperhatikan, dpedomani, dan dijadikan bacaan oleh setiap elemen organisasi, khususnya manajer yang memegang kemudi organisasi.


b.       pengorganisasian (organizing)
Pengorganisasian sebagai fungsi manajemen yang kedua adalah organisasi, baik dalam arti statis maupun dinamis. Organisasi dalam arti statis adalah skema, bentuk, bagan yang menunjukkan hubungan diantara fungsi serta otoritas dan tanggungjawab yang berhubungan satu sama lain dari individu yang diberi tugas atau tanggung jawab atas setiap fungsi yang bersangkutan.


2.      Fungsional manajer dari sudut spesialisasi kerja, yaitu keuangan, ketenaga kerjaan, pemasaran, pembelian, produksi, dan sejenisnya.
Fungsi manajer dari sudut spesialisai kerja merupakan penerapan fungsi sesuai dengan bidang kerja yang ada dalam organisai. Fungsi yang dimaksud sebagai berikut

a.       Fungsi keuangan
Dalam bidang keuangan, manajer harus berusaha agar posisi keuangan organisasinya setiap saat dapat memberikan dana dalam aktivitas secara rutin maupun berkala bekala.

b.       Fungsi ketenagakerjaan
Dalam bidang ketenagakerjaan manajer harus berusaha agar bawahan selalu ada dalam kondisi moral dan disiplin kerja yang tinggi. Dengan kondisi moral dan disiplin yang tinggi, bawahan diharapkan mampu memberikan angka kontribusi produktivitas kerja yang tinggi pula. Dengan tingginya angka produktivitas kerja berarti organisasinya dapat mewujudkan tujuan.

c.       Fungsi pemasaran
Dalam fungsi pemasaran, manajer harus berusaha agar pelaksanaan aktivitas organisasi yang mengarahkan arus barang dan jasa dari produsen kepada konsumen dapat memenuhi para konsumen dengan sebaik-baiknya.

d.      Fungsi pembelian
Dalam bidang pembelian, manajer harus berusaha agar pembelian bahan baku dan bahan penolong dapat terjamin kualitasnya dan dengan harga yang serendah mungkin. Dengan demikian, bahan baku dan bahan penolong tersebut setelah diproses mampu memberikan keluaran produksi yang berkualitas.

e.       Fungsi produksi
Dalam bidang produksi, manajer harus berusaha agar barang dapat diproduksikan dengan teknik yang berbelit. Dengan demikian, proses produksi tidak memerlukan alokasi dana dan waktu yang tinggi, serta kualitas produksi dapat terjamin. Secara singkat proses produktivitas dapat  dicapai secara efisien dan efektif.

            Dalam pelaksanaan fungsi lain yang ada pada organisasi, manajer harus berusaha agar spesialisai kerja yang lain dapat dilaksanakan sesuai dengan norma yang telah ditetapkan dan menuju kearah terwujudnya tujuan. Memang fungsi manajer dari sudut spesialisasi kerja antara organisasi yang satu dengan organisasi yang lain belum tentu sama. hal ini disebabkan banyaknya perbedaan motif usaha dari organisasi yang bersangkutan. Namun, mungkin saja terjadi spesialisasi kerja yang sama antar organisasi yang satu dengan organisasi yang lain apabila aktivitas organisasi tersebut memang sejenis.
Pelaksanaan fungsi manajer ke luar organisasi tidak selamanya harus sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Akan tetapi, seringkali timbul fungsi manajer secara spontanitas. Misalnya, adanya kunjungan pihak luar dalam organisasi, timbulnya kerja sama dengan pihak lain yang kesemuanya tidak direncanakan. Oleh karena itu, amat sulit kiranya mendetail jenis fungsi manajer keluar organisasi. Yang jelas secara grais besar, fungsi tersebut terbentuk komunikasi maupun kerja sama.




           

D.    Pentingnya Tujuan Dalam Manajemen
Setiap kegiatan yang dilakukan manusia diharapkan dapat mencapai tujuan yang diinginkan seperti kita ketahui tujuan dalam managment sangat penting karena tujuan tersebut dapat :
·         Terwujudnya suasana kerja yang aktif, inofatif, kreatif, efektif, menyenangkan dan bermakna bagi para karyawan atau anggota
·         Terciptanya karyawan atau anggota yang aktif mengemangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, keperibadian, kecerdasan, ahlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat bangsa dan Negara.
·         Terpenuhinya salah satu dari 4 (empat) kopetensi bekerja para anggota serta tertunjngnya kopetensi manajerial para atasan dan anggota sebagai manajer.
·         Tercapainya tujuan yang lebih efektif dan efisien dalam sebuah organisasi.
·         Terbekalinya tenaga profesional dengan teori tentang proses dan tugas administrasi kepemimpinan (tertunjangnya profesi sebagai manajer atau konsultan manajemen).
·         Teratasinya masalah mutu pekerjaan karena 80% adalah mutu para pekerja disebakan karena manajemen.
Berdasarkan tujuan tersebut dapat dipahami bahwa manajemen memiliki peranan penting dalam mencapai tujuan yang telah ditentukan sejak awal.







BAB III
PENUTUP

A.  KESIMPULAN

Berdasarkan uraian pembahasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa :
  • Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengatur. Istilah Managment (management) telah diartikan oleh berbagai pihak dengan perspektif yang berbeda.
  • Manajemen merupakan suatu ilmu dan seni, mengapa disebut demikian, sebab antara keduanya tidak bisa dipisahkan. Managment sebagai suatu ilmu pengetahuan, karena telah dipelajari sejak lama, dan telah diorganisasikan menjadi suatu teori. 
  • Manajemen diartikan profesi karena manajemen membutuhkan keahlian tertentu dalam mencapai tujuan. Manajemen menurut parker (stoner dan freeman2000) ialah seni melaksanakan pekerjaan melalui orang-orang (the art of getting things done through poeple)
  • Tujuan dalam managment sangat penting karena tujuan tersebut dapat : Terwujudnya suasana kerjas yang aktif, inofatif, kreatif, efektif, menyenangkan dan bermakna bagi para karyawan atau anggota, Terciptanya karyawan atau anggota yang aktif mengemangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, keperibadian, kecerdasan, ahlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat bangsa dan Negara.

 






DAFTAR PUSTAKA


Hasibuan, 2005. Dasar-dasar manajemen,  Jakarta : Bumi Aksara

http://Manajemen menentukan keberhasilan// Written by Mr.Ndy on February 17, 2009 – 9:05 pm

Silalahi, 1996, Pengantar manajemen , teori dan praktek Jakarta : Rineka Cipta

Siswanto, HB.Dr. 2007. Pengantar manajemen¸ Jakarta : Bumi Aksara





 thanks for visit my blog .. :)
Jangan lupa komentnya ya gan .. :(


 
 


1 komentar:

  1. My~Self: Makalah Konsep Dasar Manajement >>>>> Download Now

    >>>>> Download Full

    My~Self: Makalah Konsep Dasar Manajement >>>>> Download LINK

    >>>>> Download Now

    My~Self: Makalah Konsep Dasar Manajement >>>>> Download Full

    >>>>> Download LINK

    BalasHapus